Ketiga orang tersebut sedang berada di kebun, sekitar 1,5 kilometer dari batas Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK) untuk merawat tanaman tanaman alpukat milik seorang juragan di Kota Bandung diserang macan kumbang. Penyerangan oleh macan itu terjadi pada Rabu (7/9/2022) siang, sekitar pukul 14.00 WIB. Ketiganya bertarung dan masing masing berupaya menaklukan lawannya.
Macan tersebut memasuki area perkebunan dan mula mula menyerang satu di antara tiga petani itu. Kepala DesaTegalmanggung, Cecep Ali Hasan, mengatakan, orang yang pertama kali mendapat serangan itu terpojok karena ganas dan liarnya macan. "Orang pertama galungan (bertarung) dengan macan itu.
Satu macan melawan dua orang masih beringas. Datanglah petani ketiga yang kemudian dapat melemahkan seranganmacan. Dengan dalih perlawanan diri, para petani itu menenggelamkan macan ke air.
Satwa dilindungi itu mati dan jasadnya kini dibawa oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat. "Tiga orang itu, yakni Udes mendapat luka di mata dan dibawa ke RS Cicendo, Kota Bandung. Dua orang lainnya, Adin kena luka di tangan dan Adi yang jarinya hampir putus, dibawa ke RSUD Cikopo. Serangannya cukup parah," kata Cecep. Pihak Pemerintah Desa segera melapor ke Polsek Cimanggung dan BKSDA Jawa Barat atas kejadian ini.
Cecep mengatakan bahkan petugas dari BKSDA sudah datang. "Orang BKSDA malah menginap selama dua hari di Tegalmanggung," kata Cecep. Kejadian macan menyerang warga baru kali ini terjadi di Tegalmanggung. DesaTegalmanggung merupakan Desa yang secara geografis berada di antara Desa Cimanggung dan Desa Sindulang. Desa ini merupakan daerah di kaki gunung Kareumbi (TBMK).
"Para korban terkaman macan sudah kembali dari rumah sakit. Mereka kian membaik meski tampak masih terkejut dengan kejadian yang menimpa itu," kata Cecep.